Cerita Pendek


Saat Iblis Bertamu Ke Rumah Tuhan
=============================================


Siang itu, matahari terik bersinar di suatu tempat di muka bumi, tampak berjalan tenang sesosok iblis menuju rumah Tuhan. Iblis kemudian duduk di antara manusia-manusia yang juga hendak menghadap Sang Maha Pencipta. Tak lama kemudian, iblis pun segera menyampaikan maksud dan tujuannya datang menghadap.

Wahai Tuhan, raja alam semesta yang menggenggam hati setiap mahluk. Aku tahu dan sangat faham bahwa Engkau mengetahui apa maksud kedatanganku, tapi perkenankan aku mengutarakannya pada-Mu. Aku adalah pemimpin para iblis di regional Indonesia. Aku kemari hendak melaporkan kemajuan dalam menepati janji kami dahulu pada-Mu yaitu menjerumuskan manusia ke dalam neraka jahanam untuk mendampingi kami yang kelak akan kekal disana.

Aku berterima kasih pada-Mu karena menempatkan aku di Indonesia, sebuah negeri beroktan tinggi yang masyarakatnya sangat mudah dihasut , dijerumuskan, dan disesatkan. Sebuah tempat heterogen, multi etnis, yang berpotensi besar menjadi biang konflik dalam berbagai hal. Tempat inilah surgaku sebelum aku menyambut siksamu kelak. Wahai Tuhan, ada beberapa hal yang aku akan laporkan pada-Mu, tentang prestasiku yang mungkin tidak dicapai oleh para iblis di belahan bumi lainnya. Iblis pun tersenyum.


Pertama, aku sudah berhasil memutuskan urat malu masyarakat Indonesia. Mereka sekarang sudah tidak malu lagi untuk melakukan berbagai kesalahan, baik kecil maupun besar. Jika di belahan bumi lain mereka yang melakukan kesalahan akan mundur dari jabatan/posisinya dan meminta maaf, maka di sini aku mampu membuat mereka bertahan dengan berbagai alasan. Bahkan, aku telah memberikan konsultasi gratis pada mereka agar mampu berargumen atas kesalahan dan gengsi meminta maaf.

Saat ini bangsa Indonesia tidak malu lagi menjadi bangsa peminta-minta. Dan ini terjadi di pelbagai lapisan dan elemen masyarakat. Engkau sangat tahu wahai Tuhan, pengemis berlimpah ruah disini, mulai dari pengemis kelas kakap sampai pengemis kelas teri, karena aku sudah tanamkan sifat malas dalam diri mereka.

Kedua, wahai Tuhan, aku sudah mampu membuat bangsa ini menjadi bangsa lembek.







''Tuhan VS Tukang Cukur''

Pernah terjadi di Rusia di sebuah negeri yang terkenal atheis, seorang pria pergi ke tukang cukur. Saat rambutnya dicukur, ia terserang kantuk. Kepalanya mulai mengangguk-angguk karena kantuk. Tukang cukur merasa kesal, namun untuk
membangunkan pelanggannya, si tukang cukur mulai bicara:


‘Pak, apakah bapak termasuk orang yang percaya tentang adanya Tuhan?’
Pelanggan menjawab, ‘Ya, saya percaya adanya Tuhan!’
Agar pembicaraan tak terhenti, si tukang cukur menimpali,
‘Saya termasuk orang yang tidak percaya kepada Tuhan!’
‘Apa alasanmu?’ pelanggan melempar tanya.
‘Kalau benar di dunia ini ada Tuhan, dan sifat-Nya adalah Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, menurut saya tidak mungkin di dunia ada orang yang punya banyak masalah, terlilit hutang, terserang penyakit, kelaparan, kemiskinan dan lain-lain. Ini khan bukti sederhana bahwa di dunia ini tidak ada Tuhan!’ tukang cukur berbicara dengan cukup lantang.

Si pelanggan terdiam. Dalam hati, ia berpikir keras mencari jawaban. Namun sayang,
sampai cukuran selesai pun ia tetap tidak menemukan jawaban. Maka pembicaraan pun terhenti. Sementara si tukang cukur tersenyum sinis, seolah ia telah memenangkan perdebatan.

Akhirnya, saat cukuran itu selesai, si pelanggan bangkit dari kursi dan ia berikan
ongkos yang cukup atas jasa cukuran. Tak lupa, ia berterima kasih dan pamit untuk
meninggalkan tempat. Namun dalam langkahnya, ia masih tetap mencari jawaban atas perdebatan kecil yang baru ia jalani.

Saat berdiri di depan pintu barber shop, ia tarik tungkai pintu kemudian hendak
melangkahkan kakinya keluar, saat itu Allah Swt mengirimkan jawaban padanya.
Matanya tertumbuk pada seorang pria gila yang berparas awut-awutan. Rambut
panjang tak terurus, janggut lebat berantakan.

Demi melihat hal sedemikian, pintu barber shop yang tadi telah ia buka maka ditutup
kembali. Ia pun datang lagi kepada tukang cukur dan berkata,‘Pak, menurut saya yang tidak ada di dunia ini adalah TUKANG CUKUR!’

Merasa aneh dengan pernyataan itu, tukang cukur balik bertanya, ‘Bagaimana bisa Anda berkata demikian. Padahal baru saja rambut Anda saya pangkas!’

‘Begini pak, di jalan saya dapati ada orang yang kurang waras. Rambutnya panjang
tak terurus, janggutnya pun lebat berantakan. Kalau benar di dunia ini ada tukang cukur, rasanya tidak mungkin ada pria yang berperawakan seperti itu!’ si pelanggan menyampaikan penjelasannya.

Tukang cukur tersenyum, sejenak kemudian dengan enteng ia berkata, ‘Pak, bukan
Tukang Cukur yang tidak ada di dunia ini. Masalah sebenarnya adalah pria gila yang Anda ceritakan tidak mau hadir dan datang ke sini, ke tempat saya. Andai dia datang, maka rambut dan janggutnya akan saya rapihkan sehingga ia tidak berperawakan sedemikian!’

Tiba-tiba si pelanggan meledakkan suara, ‘Naaaahhhh…. itu dia jawabannya. Rupanya Anda juga telah menemukan jawaban dari pertanyaan yang Anda lontarkan!’

‘Apa maksudmu?’ si tukang cukur tidak mengerti dengan pernyataan pelanggannya.

‘Anda khan bilang bahwa di dunia ini banyak manusia yang punya masalah. Kalau
saja mereka datang kepada Tuhan, pastilah masalah mereka akan terselesaikan. Persis sama kejadiannya bila pria gila tadi datang kemari dan mencukurkan rambutnya kepada Anda!’”





TUHAN HILANG

disuatu desa di daerah batak ada kakak beradik bernama ucok dan poltak. mereka terkenal bandel, saking bandelnya semua orang di desa selalu mengaitkan semua kejadian kriminal dengan mereka, mulai dari maling ayam hingga judi. ibu mereka pusing melihata kelakuan keduanya dan membawa mereka ke pendeta
dipanggilah mereka satu persatu mulai dari ucok
pendeta: cok, ibu kau sudah tua, gak kasian kau liat dia???
ucok diam, sambil ngupil tidak menjawab
pendeta bertanya dengan senyum "kau tau Tuhan dimana???"
ucok cuek...
pendetah masih sabar walau mulai kesal, sekali lagi dia bertanya " ucok, kau tau Tuhan dimana????"
ucok mulai bingung dan menelan ludahnya dan menatap tajam ke arah pendeta
pendetapun mulai emosi, dengan suara keras dan membentak dia bertanya lagi "Tuhan ada dimana cokkk????!!!!"
ucok berteriak sambil lari keluar ketakutan "aku tidak tau"
di pintu keluar dia bertemu dengan poltak
poltak: kenapa kau cok??? pucat kali muka kau???? pak pendeta bilang apa??
ucok: gawat bang, Tuhan hilang!!!! pak pendeta pikir ktia yang curi!!!!

Tidak ada komentar: